Breaking

Senin, 09 Desember 2019

Komitmen Pemerintah Selesaikan Kasus HAM Patut Di Apresiasi

Komitmen Pemerintah Selesaikan Kasus HAM Patut Di Apresiasi

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah masalah yang cukup rumit dan sensitif, karena menyangkut kehidupan yang bersifat pribadi, dan menyangkut harkat martabat manusia. Pelanggaran HAM ini juga memiliki dasar hukum. Sehingga tak ada yang bisa se-enaknya dengan hak asasi manusia ini. Apalagi kini Indonesia telah melebarkan sayapnya dengan didaulatnya sebagai dewan HAM PBB.

Pemerintah kembali menegaskan untuk memproritaskan penyelesaian pelanggaran HAM di Papua. Upaya tersebut patut dipresiasi mengingat saat ini Pemerintah sedang mencari pendekatan-pendekatan yang lebih baik untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Masih banyak kasus pelanggaran HAM berat yang belum rampung hingga kasus dugaan pelanggaran HAM di Papua yang terjadi belakangan ini. Terpilihnya Indonesia menjadi wake up call guna menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan harkat dan martabat manusia yakni, sesuai koridor HAM.

Sejak awal Pemerintah telah mendukung penuh keanggotaan Indonesia di Dewan HAM PBB. Namun keanggotaan itu juga harus memenuhi syarat perbaikan kualitas politik HAM di Negeri sendiri. Termasuk memprioritaskan persoalan Papua agar tak berlarut-larut.

Konflik yang terjadi di Bumi Cendrawasih telah menjadi permasalahan yang paling krusial dan harus segera rampungkan. Terkait hal ini, Komnas HAM memiliki peranan guna memfasilitasi seluruh pihak untuk duduk bersama menyelesaikan masalah di Papua. Apalagi Komnas HAM mengklaim telah melakukan kunjungan ke Papua pada Oktober 2019 guna melihat permasalahan yang tengah dihadapi Papua.

Banyak pihak mengapresiasi prestasi baru Indonesia di skala internasional ini. Tak sedikit pula yang skeptis melihat Indonesia kembali menjabat sebagai Dewan HAM PBB di tengah sorotan dunia atas situasi di Papua yang belakangan sempat memanas.

Presiden Joko Widodo merespon hal ini dengan mengimbau kepada masyarakat Papua untuk berkaca dari pengalaman konflik yang terjadi, yang beberapa waktu terakhir sempat memuncak. Konflik yang terjadi harus menjadi pembelajaran berharga bagi rakyat Papua bahwa komitmen persatuan untuk  membangun Papua haruslah tetap dijaga.

Jokowi menambahkan, jika seluruh rakyat Papua ini bersatu padu maka kemakmuran dan kesejahteraan akan diraih. Jokowi juga menyatakan bahwa, Polri beserta TNi terus berkomitmen guna menjaga persatuan di Bumi Cendrawasih. Jokowi meminta masyarakat Papua menyelesaikan permasalahan yang dapat memicu konflik dengan tenang sehingga persatuan dapat terjaga.

Kerjasama yang baik antara negara, aparatur pemerintahan, hingga lini terbawah masyarakat bukan tak mungkin akan mampu menyelesaikan masalah yang paling sulit sekalipun. Negara yang kuat dan berjaya adalah mereka yang bersatu, bergotong-royong satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar