Breaking

Sabtu, 28 Desember 2019

Natal 2019 Membuktikan Papua Memiliki Tingkat Kerukunan Beragama Tertinggi di Indonesia

Natal 2019 Membuktikan Papua Memiliki Tingkat Kerukunan Beragama Tertinggi di Indonesia

Indonesia memiliki 35 provinsi dan sekitar 1340 suku, dan Jakarta menjadi Ibu Kota yang Multikultural karena beragam suku bangsa ada tinggal di sana. Ternyata, wilayah di Indonesia yang memiliki tingkat kerukunan beragama paling tinggi bukan ada di Jakarta. Sebuah studi terbaru menunjukkan Papua Barat dan Papua memiliki tingkat kerukunan beragama yang lebih tinggi daripada Ibu Kota Jakarta, bahkan yang tertinggi di Indonesia.
.
Hal tersebut terbukti saat perayaan Natal 25 Desember 2019. Relawan Lintas Agama di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua terlibat membantu mengamankan pelaksanaan ibadah malam Natal di beberapa gereja di Kota Timika, Selasa (24/12).
.
Seperti di Gereja Katedral Tiga Raja, Timika, relawan lintas agama mulai dari yang beragama Hindu Budha hingga Islam membantu pengamanan mulai dari arus lalu lintas hingga membantu para jemaat yang hendak menyeberang menuju pintu masuk gereja.
.
Hal serupa juga dilakukan oleh relawan lintas agama di Gereja GPI Torsina dan Gereja GKI Marthen Luther. Relawan mulai dari Baznas, Pramuka, KNPI hingga anggota komunitas lainnya membantu anggota kepolisian mengatur jalur lalu lintas.
.
Di Manokwari juga tampak kerukunan umat beragama dan toleransi terwujud. Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) turut mengamankan pelaksanaan Ibadah Misa Malam Natal di Manokwari. Kegiatan tersebut rutin  mereka lakukan hampir saban tahun.
.
“Hampir setiap tahun, HMI selalu terlibat (menjaga keamanan gereja). Itu tidak lain, untuk memupuk persaudaraan, kerukunan, dan keharmonisan antarumat beragama yang selama ini telah terbangun,” kata Pejabat sementara Ketua HMI Manokwari Ridwan Kelkusa, Selasa malam (24/12/2019).
.
Ibadah Misa Malam Natal berlangsung hikmat di Kota Manokwari. Kader HMI yang bergabung bersama aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di sejumlah gereja di Kelurahan Wosi, Sanggeng, dan Padarni.
.
Jayapura tidak mau ketinggalan, suasana perayaan Natal terasa harmomis, saling menjaga, dan saling menghormati antara Muslim dan non Muslim terjadi Kota Jayapura, Papua. Suasana sejuk dalam kehidupan umat beragama, tanpa ketegangan, apalagi permusuhan tersaji saat perayaan malam Misa Natal, Selasa (24/12).
.
Hal ini dibuktikan dengan turunnya 85 anggota Banser dalam penjagaan sejumlah gereja di Kota Jayapura. Mereka bersinergi dengan polisi dan tentara. “Untuk setiap Natalan kami rutin berpartisipasi memberikan pengamanan di semua gereja,” ujar Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Jayapura, Papua, Ahmad Muhazir, Rabu (25/12) pagi.
.
Menurutnya, keterlibatan Ansor dalam pengamanan tersebut sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga keamaan, menjalin kerukunan dengan non-Muslim sekaligus memelihara toleransi kebangsaan dalam bingkai keberagaman. Toleransi kebangsaan harus dijaga sebagai jaminan tegaknya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) .
.
Sebelumnya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, mengerahkan lebih dari 80 relawan untuk membantu pengamanan ibadah Natal di berbagai gereja di Kota Timika.
.
Ketua FKUB Mimika Ignatius Adii mengatakan, para relawan itu berasal dari sejumlah umat beragama di Kabupaten Mimika, seperti Islam, Hindu dan Budha. Adapun dari kalangan umat Islam 55 orang relawan, Hindu dan Budha masing-masing lima orang. Selain itu pendamping sekitar 20 orang dari lintas agama.
.
"Mereka semua akan membantu pengamanan saat ibadah Malam Natal dan Hari Raya Natal, bahkan sampai ibadah malam penutupan tahun di gereja-gereja," kata Ignatius di Timika, Sabtu (14/12).
.
Ia menyebut keterlibatan relawan lintas agama dalam pengamanan ibadah hari raya keagamaan di Mimika, baik Natal dan Tahun Baru maupun Idul Fitri dan Idul Adha sudah menjadi rutinitas yang terus dipupuk dan dipelihara sebagai gambaran toleransi hidup antarumat beragama yang sangat baik di wilayah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar