Breaking

Minggu, 26 Januari 2020

Ada Persaingan Antar Kelompok OPM

Ada Persaingan Antar Kelompok OPM

Menyikapi aksi-aksi kelompok kriminal bersenjata KKB di Puncak, pihak Kodam XVII/Cenderawasih meyakini kejadian tersebut dilakukan untuk menunjukan eksistensi mereka. Terutama dalam satu tahun terakhir, KKB yang ada di wilayah Kabupaten Nduga terus beraksi sehingga kelompok-kelompok yang berada di Puncak juga ingin menunjukkan keberadaannya.

"Untuk operasional mereka antara yang Ndugama (Egianus Kogoya) dengan kelompok Ilaga itu tidak terkordinir dalam satu komando. Artinya, apa yang terjadi di Ilaga itu bukan bagian dari aksi yang di Ndugama," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi.

Antar-kelompok yang dulunya menamakan diri Organisasi Papua Merdeka (OPM), menurut Dax, seperti saling bersaing. Sosok Egianus Kogoya yang belakangan ini mendominasi aksi-aksi kriminal di Papua diyakininya menimbulkan rasa iri dari kelompok lain yang ada di kabupaten sekitar Nduga.

Selama melakukan monitor, yang paling banyak melakukan aksi adalah Egianus Kogoya. Di antara kelompok sayap militer OPM atau TPMPB ini juga ada semacam persaingan di antara mereka untuk menunjukkan siapa yang lebih hebat satu sama lain. Sehingga ketika Egianus beraksi, kelompok yang di Ilaga juga terpicu untuk melakukan aksi juga.

Bahkan, di wilayah Puncak sendiri ada beberapa kelompok yang tidak saling terkoordinasi. Mereka juga ada faksi-faksi yang bergerak sendiri-sendiri, Pimpinan tertinggi di Ilaga itu banyak, tapi selama ini yang terlihat aktif itu Lekagak Talenggen. Namun, diyakini bila struktur organisasi OPM yang sekarang ada, sudah tidak terkoordinasi dengan baik.

Bahkan, Goliat Tabuni yang selama ini dianggap sebagai pimpinan tertinggi sudah lama tidak terlihat. Di struktur organisasinya mereka membagi jadi Komando Daerah Pertahanan (Kodap), tapi pada dasarnya organisasi mereka itu antara ada dan tiada, yang selama ini cukup aktif hanya Kodap 3 Ndugama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar