Breaking

Sabtu, 15 Februari 2020

Disdik Papua: SMK harus punya Bengkel sendiri

Disdik Papua dorong SMK punya bengkel sendiri

Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua mendorong semua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Papua, bisa memiliki bengkel sendiri sehingga ilmu yang dipelajari menjadi bermanfaat.
.
“Bengkel baru ada sembilan sehingga untuk cari alat praktik saja susahnya setengah mati. Tidak boleh. Kami harus intervensi,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua, Christian Sohilait, di SMP Al Ihsan Yapis Kotaraja Jayapura, Kamis (13/2/2020).
.
Menurut Christian, dengan mengintervensi SMK miliki bengkel sendiri, peserta didiknya bisa menghasilkan uang sendiri untuk keperluan sekolah dan kebutuhan sehari-hari.
.
“Kalau bisa, semua bengkel-bengkel itu, SMK harus ambil alih. Kalau sudah, kasih tahu saya, kasih tahu wali kota supaya kami bantu. Saya terus dorong SMK untuk bisa menghasilkan sesuatu,” ujar Christian.
.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Papua, Adrian Howay, mengatakan SMK harus bisa terintegrasi di dunia kerja sehingga ketika sudah lulus sekolah bukan hanya ilmu pengetahuan yang didapat tapi juga keterampilan.
.
“LPMP Papua sebagai penghubung Kemendikbud dengan pemerintah daerah dapat bersama-sama membantu dalam meningkatkan pendidikan di daerah, terutama masalah Sumber Daya Manusia,” ujar Howay.
.
Menurut Howay, diperlukan untuk menyelaraskan kurikulum, pembentukan komite perdagangan, uji kompetensi bersama, pelatihan guru produktif serta tenaga ahli yang diperbantukan di SMK.
.
“Melalui langkah konkret ini, diharapkan para lulusan SMK memiliki wawasan dan sikap kompetitif seperti etika kerja, motivasi capaian dan penguasaan materi, sehingga unggul dan handal menjaga tenaga kerja sesuai yang dibutuhkan industri kerja,” jelas Howay.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar