Breaking

Selasa, 18 Februari 2020

Mahfud MD: Data Tapol Papua Yang Heboh Itu Ternyata Memang Sampah

Data Tapol Yang Heboh Itu Ternyata Memang Sampah

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sangat terkejut karena telah menerima dan melihat begitu berharganya data terkait tahanan politik dan korban warga sipil yang meninggal di Nduga.

Setelah melihatnya, Mahfud menganggap dokumen yang diberikan BEM Universitas Indonesia (UI) perihal daftar nama 57 tahanan politik dan 243 korban sipil yang tewas di Nduga, itu sangat luar biasa. Tak jelas dan tak lengkap!, hanya dua lembar kertas berisi daftar nama, dan tidak ada data pendukung yang memperkuat data tersebut.

"Itu endak ada apa-apanya, dokumennya hanya ini lho. Coba di close up ini, hanya ini lho kalau, cuman kayak gini, nih," ujar Mahfud sembari menunjukan lembar dokumen usai menghadiri forum diskusi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).

Mahfud mengatakan bahwa daftar itu hanya berisikan nama orang yang tidak jelas, dia yakin bahwa pihak kepolisian juga sudah punyai data seperti itu,  Mahfud menilai dokumen tersebut tak ubahnya semacam sketsa daftar nama, tidak diperkuat dengan pelengkap identitas. namun Mahfud tetep menganggap data itu sebagai informasi baru.

"Tidak ada apa-apanya, tidak lebih dari ini, apakah ini sampah, tidak juga, nanti akan dipelajari. Cuma anda harus tahu, hanya ini yang ditipkan di UI," terang Mahfud.

Ketua BEM UI Fajar Adi Nugroho dengan bangga dan percaya diri mengatakan, laporan tersebut sama dengan yang diserahkan oleh Veronica Koman dan sejumlah aktivis lain kepada Presiden Joko Widodo baru-baru ini.

"Kami menyerahkan dokumen yang sama ditambah dengan kajian atas beberapa produk legislasi yang bermasalah dan harus disahkan segera," ujar Fajar saat dikonfirmasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar