Breaking

Selasa, 11 Februari 2020

Papuan Voices Berusaha Merajut Kembali Budaya Papua

Papuan Voices Berusaha Merajut Kembali Budaya Papua

Perkumpulan Papuan Voices menggelar Festival Film Papua (FFP) IV merajut kembali budaya Papua untuk keadilan dan perdamaian, yang puncaknya akan berlangsung di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada 6-9 Agustus 2020.
.
"Festival Film Papua IV ini akan diisi dengan rangkaian kegiatan yang dilakukan di berbagai wilayah paling timur ini dan puncaknya diisi dengan acara pemutaran film pada 6-9 Agustus 2020," kata salah satu panitia FFP Rizal Lany, dikonfirmasi dari Makassar, Sabtu (8/2/2020).
.
Rangkaian kegiatan dalam rangka Festival Film Papua itu adalah workshop Film Dokumenter, Produksi Film, Kompetisi Film, Pemutaran Film dan diskusi. Festival film merajut budaya karena budaya Papua sangatlah kaya.
.
Ada 312 suku yang mendiami Papua dengan berbagai budaya. Akan tetapi budaya Papua seringkali dipandang terbelakang di hadapan modernisasi yang semakin gencar oleh hadirnya teknologi dan informasi. Akibatnya, budaya Papua semakin ditinggalkan bahkan oleh orang Papua itu sendiri.
.
Meninggalkan budaya berarti meninggalkan akar kehidupan masyarakat itu sendiri. Berbagai kearifan lokal yang menjadi pedoman hidup bangsa Papua selama bertahun-tahun pun ditinggalkan. Dampaknya menjalari kehidupan masyarakat Papua itu sendiri dan hubungannya dengan orang-orang lain yang datang ke Papua.
.
Karena itu, menurut dia, mengenal dan memahami budaya Papua sangatlah penting. Keadilan dan Perdamaian yang selalu menjadi persoalan di Papua tidak akan pernah tercapai jika kebijakan yang ada mengabaikan budaya setempat atau malah membuat budaya tersebut disingkirkan.
.
Atas dasar itu, kata dia, Perkumpulan Papuan Voices sebagai sebuah lembaga yang bergerak di media audio visual, khususnya Film Dokumenter di Tanah Papua merasa perlu untuk mendorong semua pihak, kaum muda-mudi Papua agar kembali merajut budaya Papua yang ada dan mulai tersingkirkan itu melalui media film dokumenter. Hal ini agar menjadi dasar pijakan bersama dalam upaya membangun Papua yang adil dan damai.
.
Anggota panitia FFP lainnya, Bernard Konten mengatakan, Papuan Voices merupakan suatu Perkumpulan Film Maker Papua yang dibentuk pada tahun 2011. Pembentukan Perkumpulan Papuan Voices ini berawal dari program pelatihan produksi dokumenter yang dibuat oleh Engage Media bekerjasama dengan SKPKC Fransiskan Papua, SKP Keuskupan Agung Merauke dan JPIC MSC di Merauke. Para peserta pelatihan kemudian menyatukan diri dalam wadah komunitas Film bernama Papuan Voices.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar