Breaking

Jumat, 28 Februari 2020

Pemerintah Akan Bantu Ratusan Mahasiswa Yang Terancam Drop Out

Pemerintah Akan Bantu Ratusan Mahasiswa Yang Terancam Drop Out

Melihat banyaknya mahasiswa yang terseret kasus dan terancam DropOut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk membantu nasib pendidikan mahasiswa asal Papua. Tito mengatakan ratusan mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan di berbagai provinsi itu terancam dikeluarkan alias dropout (DO).

Ini semua dilakukan demi kecintaan pemerintah kepada para generasi muda agar tetap melanjutkan studinya. Hal itu karena para pelajar memilih meninggalkan kuliah usai kasus rasisme di Surabaya, Jawa Timur beberapa bulan lalu. Karena sudah lama tidak mengikuti kuliah, banyak kampus yang menolak mereka kembali.

"Beberapa sekolah yang sudah ditinggalkan banyak yang tidak mau menerima karena tidak ikuti pelajaran sehingga terancam dropout. Ini kekhususan dan ini kami minta kepada Mendikbud agar mereka dapat diterima ke sekolah masing-masing," kata Tito dalam Rapat Kerja Komisi II DPR RI dengan Kemendagri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (26/2).

Mantan Kapolri itu mengatakan, para pelajar Papua pulang kampung karena ada maklumat dari Majelis Rakyat Papua (MRP). Namun maklumat itu sudah dicabut dan pelajar berangsur kembali ke sekolah masing-masing.

Saat kejadian rasisme di Surabaya ada 618 orang pelajar Papua yang memutuskan pulang kampung. Sebanyak 134 orang sudah kembali ke sekolah masing-masing, sedangkan 484 orang lainnya masih berada di Papua. Saat ini, para pelajar yang belum kembali ke sekolah sedang ditangani para tokoh di Papua. Tito meminta Pemerintah Provinsi Papua untuk mengurus masalah ini.

"Kerja sama Pemda MRP, DPRP, mendata mana yang mau kembali dan tidak mau kembali, termasuk komunikasikan dengan Kemendikbud untuk instruksikan ke sekolah anak-anak tersebut," ucapnya.

Sebelumnya, pada 16-17 Agustus 2019, terjadi aksi rasisme terhadap para mahasiswa Papua di Surabaya. Seorang pria terlihat mencemooh para mahasiswa yang berada di asrama mahasiswa Papua. Kejadian itu juga memicu eksodus besar-besaran ratusan mahasiswa Papua dari berbagai daerah. Banyak dari mereka yang secara mandiri pulang ke Papua, namun tak sedikit juga yang difasilitasi Pemprov Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar