Breaking

Selasa, 17 Maret 2020

5000 Personil Disiagakan di Tembagapura

5000 Personil Disiagakan di Tembagapura

Aparat keamanan telah mengidentifikasi kekuatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang sedang mengintai di sekitar Tembagapura. Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut, saat ini ada empat KKB Papua sedang berkumpul do sekitar kawasan PT Freeport Indonesia.

Mereka bersatu di Gunung Botak sekitar Tembagapura. Namun, menurut Paulus, pihaknya sudah mengantisipasi dan menyiapkan 5.000 prajurit TNI/Polri. Dia juga mengetahui kelompok mana saja yang hingga saat ini berada di sekitar Gunung Botak.

"Informasi kemarin, itu kaum perempuan dan anak-anak. mereka tidak mau kehadiran KKB. Sejak 2018, mereka tidak mau KKB datang lagi. Mereka sangat menakutkan. Kehadiran KKB sangat menakutkan keluarganya sendiri," katanya, Senin (16/3/2020).

Menurut Paulus, KKB ini sudah tidak diterima oleh keluarganya sendiri. Banyak warga yang trauma pasca penembakan dan aksi teror KKB) di wilayah area PT Freport Indonesia. Sekarang sekitar 1.700 warga mengungsi ke Kota Timika gara-gara ketakutan dengan kehadiran KKB.

Mereka berasal dari empat kampung yang berada di sekitar PT Freeport Indonesia, yakni Bantibua, Utikini Bantisatu, Opipawa dan Kimbeli telah mengungsi ke Timika. "Mereka mengungsi karena trauma akibat serangan KKB. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebanyak 5.000 pasukan TNI/Polri disiagakan di Tembagapura," ujarnya.

Pasukan sebanyak itu terdiri dari 2.000 anggota Polri dan 3.000 pasukan gabungan. Sebelumnya, KKB Papua menuduh TNI-Polri lah yang membuat warga Tembagapura berbondong-bondong mengungsi.

Melalui Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom membantah kalau warga Tembagapura mengungsi karena ulah KKB Papua. Menurut Sebby, warga mengungsi bukan karena takut dengan KKB Papua, melainkan takut dengan kejahatan yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri.

"Masyarakat orang asli Papua dari wilayah Tembagapura yang telah mengungsi ke Timika adalah karena ketakutan atas kejahatan militer dan polisi Indonesia, dan bukan karena takut kepada pasukan Tentara Pembebasan National Papua Barat," kata Sebby.

Seperti dilansir dari GridHot dalam artikel 'Bantah Lakukan Teror dan Jadi Dalang Ribuan Warga Tembagapura Ngungsi ke Timika, Jubir KKB Mendadak Catut Nama Prabowo Subianto, Sebut Menhan Diam-diam Kirim Pasukan dan Jet Tempur ke Papua'.

Sebby menyebut, warga di Tembagapura merupakan keluarga dari pasukan KKB Papua, sehingga tidak mungkin mereka melakukan teror. "Warga yang ada di situ adalah keluarga kami, jadi tidak mungkin pasukan TPNPB-OPM melakukan teror terhadap mereka. Ini adalah permainan militer Indonesia," sebutnya.

Menurut Sebby, cara yang digunakan oleh TNI-Polri adalah cara yang sama seperti kejadian tahun 2017 di Banti. "Kami mempunyai catatan bahwa di tahun 2017, militer dan polisi Indonesia yang sengaja hasut masyarakat untuk mengungsi ke Timika." katanya.

"Setelah berhasil evakuasi masyarakat ke Timika, mereka mau lakukan operasi dengan menggunakan roket dan serangan helikopter ke kampung-kampung guna lumpuhkan kekuatan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat." sambungnya.


Kebohongan KKB Papua yang dilontarkan Sebby Sembom ini jelas berbanding terbalik dengan keterangan TNI-Polri. Kenyataannya, ribuan warga yang bermukim di pegunungan sekitar areal tambang PT Freeport Indonesia mengungsi karena tak tahan dengan aksi keji KKB Papua.

Menurut keterangan warga yang mengungsi, mereka tak nyaman lagi tinggal di pemukiman karena KKB Papua mulai meneror dan menggangu mereka. Bahkan ada anggota KKB Papua yang memaksa meminta makanan dengan menodongkan senjata.

"Dari keterangan warga, alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya KKB Papua yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat kampung, bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustifa Kamal.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar