Breaking

Minggu, 07 Juni 2020

Pangdam Kasuari: Fakfak Harus Bisa Menjadi Lumbung Padi untuk Papua Barat

Pangdam Kasuari: Fakfak Harus Bisa Menjadi Lumbung Padi untuk Papua Barat

Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra, S.I.P, M.Si. menjelaskan bahwa kedatangannya bersama istri, Ny. Retno Ali Hamdan Bogra selaku Ketua Persit KCK PD XVIII/Kasuari dan para pejabat militer di lingkungan Kodam XVIII/Kasuari ini merupakan kunjungan kerja pertamanya ke wilayah tugas Kodam yang meliputi Provinsi Papua Barat, sejak dirinya dilantik menjadi pejabat Pangdam XVIII/Kasuari belum lama ini.

“Perjalanan ini, pertama dimulai dari pulang kampung ke Kaimana dan menyempatkan diri untuk ziarah, sebelum melanjutkan ke Fakfak sampai dengan di Sorong nantinya,” jelasnya.

Wakil Bupati Fakfak, Ir. Abraham Sopaheluwakan, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa maksud dan tujuan Pangdam XVIII/Kasuari berkunjung ke Distrik Bomberay, Kabupaten Fakfak adalah agar Papua Barat tidak bergantung pada impor beras, maka Pangdam dan rombongan datang ke Distrik Bomberay Kabupaten Fakfak ini guna melihat secara langsung, apakah Bomberay bisa dijadikan sebagai lumbung padi.

“Di daerah Bomberay sendiri, kesuburan tanah semakin meningkat dan untuk buah-buahan dan sayur-sayuran cukup aman pada musimnya. Sedangkan padi sudah semakin luas dan kawasan musim hujan mau pun kemarau sangat jelas,” kata Abraham.

Menanggapi paparan yang telah disampaikan terkait bidang pertanian oleh Bupati Fakfak, Pangdam mengharapkan pemerintah daerah bisa mengembangkan terus daerah ini (Kabupaten Fakfak) sehingga apa yang diharapkan kedepannya, Fakfak bisa menjadi daerah lumbung padi untuk Papua Barat.

“Harapan kita ke depan, agar ini bisa sama seperti di daerah Merauke dan mudah-mudahan lebih bagus lagi daripada Merauke. Hal ini nantinya akan kita koordinasikan dengan dinas terkait lainnya”. terangnya.

“Saya berharap bahwa kedepan Bomberay bisa menjadi kabupaten yang menghasilkan hasil pertanian dan peternakan yang besar seperti halnya di kabupaten Merauke, untuk itu saya mengajak pemerintah daerah Kabupaten Fakfak agar bekerja keras dalam rangka mensukseskan rencana dan program pemerintah daerah untuk mengembangkan pertanian dan peternakan di Distrik Bomberay,” sambung Mayjen Ali Hamdan Bogra.

Di bagian lain, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Fakfak, Muhammad Sholeh, S.Hut. mengungkapkan bahwa khusus untuk sawah, 542 hektar sudah dikerjakan antara Pemda dan TNI. Adapun selebihnya dikerjakan melalui Kementerian Pertanian sendiri. Jadi total luas sawah yang sudah dicetak sebanyak 1200 hektar.

“Dalam kondisi pandemi Covid-19, hingga saat ini untuk sawah yang bisa kami tanami hari ini hanya merupakan sawah tadah hujan seluas mencapai 152 hektar,” ujar Muhammad Sholeh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar