Breaking

Jumat, 19 Juni 2020

Papua Barat Fokus Pada Ketahanan Pangan dan Ekonomi Selama Pandemi

Papua Barat Fokus Pada Ketahanan Pangan dan Ekonomi Selama Pandemi 


Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengatakan, selama belum ada vaksin virus korona yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia atau WHO (world health organization), maka masalah utama yang akan dihadapi Papua Barat, berada pada sektor pangan dan ekonomi.

Menyikapi kondisi itu, Pemerintah Papua Barat telah menetapkan arah kebijakan dan program prioritas strategis, untuk fokus menjaga ketahanan pangan di daerah, dan berusaha meningkatkan berbagai sumber daya dan dana membiayai kegiatan sektor pertanian.

“Kita belum tahu, kapan Corona bisa berakhir, karena belum ditemukan vaksin. Sehingga yang perlu kita lakukan yaitu, ketahanan pangan kita stabil dan ada rantai penyedia pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,” kata Mandacan, Rabu (17/6/2020).

Mandacan juga berharap, melalui berbagai sumber anggaran, yang sedang dalam tahap penyaluran ke tingkat Kampung dan kelurahan, di Papua Barat, sekiranya dapat difungsikan  secara tepat dan efisien untuk menjamin ketersediaan pangan lokal dalam menyokong ketahanan pangan selama masa pandemi.

“Untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga, saya harap semua  bisa menanam pangan lokal jangka pendek, seperti padi di daerah dataran rendah, umbi-umbian, buah di daerah pesisir dan pegunungan disesuaikan dengan kondisi lahan dan lingkungan,” katanya.

Adapun beberapa sumber anggaran yang sedang difokuskan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 dan penguatan pangan lokal di daerah yaitu, penggunaan Dana Desa dengan mengikuti petunjuk Pergub (Peraturan Gubernur) untuk dilaksanakan oleh Bupati/walikota dan penggunaan dana padat karya tunai.

“Dana padat karya tunai, bisa digunakan untuk biaya pembukaan lahan, pembelian bibit hingga penanaman khusus pangan lokal,” kata Mandacan.

Jika pangan lokal Papua Barat bisa dimaksimalkan, kata Mandacan, maka beberapa bulan  ke depan, Papua Barat tidak lagi bergantung pangan import dari Barat Indonesia.

“Jadi saya harap kita harus berpacu, untuk perkuat ketahanan pangan kita sendiri,” tutur Mandacan.

Gubernur Mandacan juga mengatakan, alokasi dana Program Strategis Pembangunan Ekonomi dan Kelembagaan Kampung (Prospek) di Papua Barat, masih menunggu proses pencairan dari pusat.

“Ada juga suntikan dana Prospek dari dana Otsus Provinsi Papua Barat, tapi kita masih tunggu transfer dari pusat,” terang Mandacan.

Dana Prospek, kata Mandacan, dapat menjadi stimulan bagi petani lokal yang tersebar di 1.742 kampung sePapua Barat, untuk perkuat ketahanan pangan lokal.

“Dana prospek, akan kucurkan ke 1.742 kampung di papua barat, dengan rincian setiap Kampung menerima Rp225 juta. Penyaluran Rp225 juta itu sudah kita canangkan pada 11 Mei 2020 di kabupaten Mansel. Kita canangkan untuk menjaga ketahanan pangan lokal,” tutup Mandacan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar