Ketua DPR Papua Jhon Banua Rouw, SE mengatakan bahwa tidak ada yang pernah menyebutkan Otonomi Khusus akan berakhir, melainkan hanya masalah dalam anggaran / dana Otonomi Khusus saja yang dianggapnya akan berakhir.
Tidak ada yang menyebutkan Otsus 20 tahun saja, jadi yang berakhir adalah dananya, bukan UU 21 nya. Ini adalah opini yang tidak benar, apa beda nya UU yang mengatur Daerah khusus ibukota,” ungkapnya.
Pihaknya juga meminta agar para elit politik untuk tidak membuat opini yang tidak benar mengenai permasalahan Otsus tersebut.
Rencana revisi UU Otsus saat ini telah menimbulkan polemik ditengah-tengah masyarakat Papua dan menyikapi aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat.
Bahkan, ada sekelompok orang yang membuat petisi penolakan Otonomi Khusus dan menyeret-nyeret Papua untuk dilakukan referendum.
Sementara itu, DPRP sebagai rumah rakyat sekaligus lembaga penampung dan penyalur aspirasi akan tetap menerima apapun aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar