Breaking

Rabu, 30 September 2020

Sensus menyasar ke distrik padat penduduk



adan Pusat Statistik memastikan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 tetap berjalan hingga tuntas di Kabupaten Jayapura. Sejumlah kendala dianggap dapat diatasi dengaan melibatkan polisi dan pemerintah lokal setempat.

“Ada petugas diusir bahkan nyaris dilempari batu (oleh warga). Kami telah berkoordinasi dengan pihak keamanan (polisi) dan kepala distrik untuk memberi penjelasan kepada warga yang menolak (pendataan oleh) petugas sensus,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayapura Jeffry de Fretes.

Sensus Penduduk berlangsung selama sebulan, sejak 1 September. Memasuki pekan ketiga sensus, BPS telah mendata sebagian besar penduduk di Wilayah Pembangunan III dan IV di Kabupaten Jayapura.

Dia kembali menegaskan sensus penduduk sangat penting karena menentukan arah kebijakan pembangunan di daerah. Karena itu, warga diminta segera melapor kepada kepala kampung atau lurah setempat apabila belum didatangi petugas sensus.

Nefinov, petugas sensus mengaku mereka kerap melepas atribut, termasuk rompi saat bertugas. Tindakan itu mengantipasi penolakan dari warga.

“Itu hanya mengantisipasi karena tidak semua warga menolak (disensus). Banyak juga yang menerima kedatangan dan penjelasan kami serta bersedia mengisi formulir (sensus penduduk),” katanya.

Nefinov menilai sosialisasi sensus sudah terbilang gencar di Kabupaten Jayapura. Pemberitahuan itu tersebar luas melalui spanduk, baleho, stiker, dan media massa. Sosialisasi juga dilakukan melalui koordinasi dengan pemerintah distrik dan kampung setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar