Ketua DPRD Mimika, Papua, Robby K. Omaleng mengatakan bahwa, letak Kabupaten Mimika sangat strategis untuk dijadikan ibukota provinsi jika nantinya Papua Tengah dimekarkan.
Menurut Robby, dari sisi pembangunan infrastruktur, Mimika lebih unggul dibanding kabupaten lainnya di Papua, terutama di wilayah Papua Tengah.
Apalagi, letak yang sangat strategis sebagai penopang perekonomian dan pusat akses transportasi untuk beberapa kabupaten tetangga disekitarnya.
“Semua sangat mendukung Pemerintah Pusat untuk mengambil langkah melihat bagaimana daerah strategis untuk dijadikan ibukota Provinsi Papua Tengah. Jadi Mimika sangat layak jadi ibukota provinsi di Papua Tengah nanti,” kata Robby di Gedung DPRD Mimika, Jumat (24/7).
Oleh karena ini, menurut Robby, saat kunjungan Menkopolhukam, Mendagri dan Wakil DPD RI di Mimika, seharusnya menyempatkan waktu melihat pembangunan infrastruktur yang ada di Mimika.
Hal itu dimaksudkan agar menjadi tolak ukur Pemerintah Pusat untuk menentukan daerah mana yang layak jadi ibukota jika Papua Tengah dimekarkan, Mimika atau Nabire yang lebih layak.
“Kami berharap ke depan mereka bisa datang lagi, turun langsung ke lapangan dan melihat pembangunan Mimika,” ujarnya.
Sebelumnya, saat kunjungan kerja di Mimika beberapa waktu lalu, Menkopolhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian dan Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono mengadakan dialog bersama Forkompinda dan tokoh masyarakat yang juga dihadiri Pemkab Mimika. Saat itu Mendagri sempat menyinggung soal daerah otonomi baru (DOB) di Papua.
Mendagri menyampaikan, sempat bertemu dengan Bupati Nabire, Isaias Douw saat berada di Jayapura. Kepada Mendagri, Isaias menyampaikan bahwa Nabire siap menjadi ibukota Papua Tengah.
Mendengar apa yang disampaikan Mendagri, Bupati Mimika Eltinus Omaleng secara sigap menyampaikan bahwa Kabupaten Mimika sangat siap menjadi ibukota Provinsi Papua Tengah.
“Mimika siap jadi ibukota Papua Tengah,” kata Omaleng sigap meyakinkan Mendagri Tito Karnavian.
Menurut Robby, dari sisi pembangunan infrastruktur, Mimika lebih unggul dibanding kabupaten lainnya di Papua, terutama di wilayah Papua Tengah.
Apalagi, letak yang sangat strategis sebagai penopang perekonomian dan pusat akses transportasi untuk beberapa kabupaten tetangga disekitarnya.
“Semua sangat mendukung Pemerintah Pusat untuk mengambil langkah melihat bagaimana daerah strategis untuk dijadikan ibukota Provinsi Papua Tengah. Jadi Mimika sangat layak jadi ibukota provinsi di Papua Tengah nanti,” kata Robby di Gedung DPRD Mimika, Jumat (24/7).
Oleh karena ini, menurut Robby, saat kunjungan Menkopolhukam, Mendagri dan Wakil DPD RI di Mimika, seharusnya menyempatkan waktu melihat pembangunan infrastruktur yang ada di Mimika.
Hal itu dimaksudkan agar menjadi tolak ukur Pemerintah Pusat untuk menentukan daerah mana yang layak jadi ibukota jika Papua Tengah dimekarkan, Mimika atau Nabire yang lebih layak.
“Kami berharap ke depan mereka bisa datang lagi, turun langsung ke lapangan dan melihat pembangunan Mimika,” ujarnya.
Sebelumnya, saat kunjungan kerja di Mimika beberapa waktu lalu, Menkopolhukam Mahfud MD, Mendagri Tito Karnavian dan Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono mengadakan dialog bersama Forkompinda dan tokoh masyarakat yang juga dihadiri Pemkab Mimika. Saat itu Mendagri sempat menyinggung soal daerah otonomi baru (DOB) di Papua.
Mendagri menyampaikan, sempat bertemu dengan Bupati Nabire, Isaias Douw saat berada di Jayapura. Kepada Mendagri, Isaias menyampaikan bahwa Nabire siap menjadi ibukota Papua Tengah.
Mendengar apa yang disampaikan Mendagri, Bupati Mimika Eltinus Omaleng secara sigap menyampaikan bahwa Kabupaten Mimika sangat siap menjadi ibukota Provinsi Papua Tengah.
“Mimika siap jadi ibukota Papua Tengah,” kata Omaleng sigap meyakinkan Mendagri Tito Karnavian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar