Breaking

Selasa, 03 Maret 2020

Starbucks Buka Dua Gerai di Papua Tahun Ini

Starbucks Buka Dua Gerai di Papua Tahun Ini

Perusahaan jaringan kopi asal Amerika Serikat, Starbucks, dikabarkan akan membuka dua gerai di Papua pada Agustus 2020. Gerai tersebut rencananya dibangun di Diana Mall, Timika dan Jayapura Mall, Kota Papua.
.
CEO PT Sari Coffee Indonesia Anthony Cottan mengatakan pembukaan gerai Starbucks ini sekaligus untuk menyambut selebrasi Pekan Olahraga Nasional yang digelar di Papua pada Oktober mendatang.
.
"Ini juga menandakan ekspansi bisnis Starbucks ke kota yang ke-33 dan 34 di Indonesia," katanya.
.
Anthony memastikan, perseroannya telah meneken nota kesepahaman bersama pihak Diana Mall dan Jayapura Mall. Penandatanganan perjanjian tersebut disaksikan oleh sejumlah pejabat negara di sela-sela forum Green Investment untuk Papua dan Papua Barat.
.
Anthony menyebut, selain berkeinginan memberikan kesempatan bagi para pelanggan di Papua untuk merasakan sensasi kopi olahan Starbucks, perseroan ingin menyediakan lapangan pekerjaan. Lebih jauh, ia menyatakan berniat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan kopi agar dapat bernilai tambah kopi.
.
"Kami juga hendak menunjukkan dukungan serta tekad kepada pemerintah untuk mempercepat pembangunan di Papua," tuturnya.
.
Perwakilan dari Jayapura Mall yang hadir pada saat penandatanganan kerja sama, Johannes Willem Makatita, menyatakan hal senada. Ia mengatakan kehadiran kedai kopi ini akan menjawab permintaan masyarakat.
.
Minat Starbucks berinvestasi di Papua sebelumnya telah diungkapkan oleh Luhut Pandjaitan. Starbucks, kata Luhut, menjadi salah satu perusahaan yang telah menyatakan minatnya.
.
"Banyak (yang akan masuk) produk-produk seperti Starbuck dan perusahaan makanan-minuman kopi, kokoan segala macam," ujar Luhut di kantornya, Jumat, 28 Februari lalu.
.
Luhut memang telah memetakan investasi hijau di Papua, yakni investasi yang berbasis sektor perkebunan dan maritim. Adapun komoditas yang dibidik untuk dikembangkan di dua provinsi itu adalah kopi, pala dan cokelat.
.
Luhut memastikan pemerintah tak akan membuka perkebunan sawit di sana seperti di Kalimantan atau Sumatera. Pemetaan investasi hijau di Papua dan Papua Barat telah dirapatkan oleh Luhut bersama sejumlah menteri di Sorong, beberapa waktu.
.
Rencana pemerintah merancang investasi ramah lingkungan dilakukan untuk mencapai ekonomi hijau pada 2050. Upaya ini sejalan dengan komitmen Indonesia menandatangani Perjanjian Paris atau Paris Agreement sebagai negara anggota G20.
.
Kesempatan investasi hijau ini akan dibuka untuk seluruh kelompok pelaku usaha, mulai UMKM hingga pengusaha dengan modal jumbo. Investasi tersebut juga bakal ditawarkan untuk investor asing dan dalam negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar