Breaking

Minggu, 24 November 2019

107 Warga Papua Kembali dan Lanjutkan Study di Jateng

107 Warga Papua Kembali dan Lanjutkan Study di Jateng

Sebanyak 107 warga Papua Akhirnya memilih kembali ke Jawa Tengah setelah sebelumnya mereka bersama 110 rekan Papua lainnya sempat memilih pulang ke kampung halamannya saat situasi memanas beberapa waktu lalu.
.
Mereka sebagian besar para pelajar dan mahasiswa merasa nyaman untuk melanjutkan studi di Jateng.  “Nah dari 217 itu, 107 memilih kembali ke sini, ke Jateng. Di antaranya merasa ditipu setelah sampai di sana (Papua),” ujarnya, Jumat (15/11).
.
Iskandar menuturkan, mereka merasa tertipu karena setelah mereka kembali ke Papua ternyata keadaan yang berlangsung justru tak sesuai yang diharapkan. “Bentuk iming-imingnya bermacam, soal sekolah, salah satunya karena rata-rata masih pelajar. Tetapi sampai di sana berbeda,” katanya.
.
Intinya, lanjut Iskandar kondisi di Papua yang mereka tahu tidak separah seperti informasi yang mereka dengar sebelumnya.  ‘Itulah sebabnya mereka memilih kembali ke Jawa Tengah untuk meneruskan dan melanjutkan studinya,’ imbuhnya.
.
Kepulangan 107 warga Papua ke wilayah Jateng disambut baik oleh seluruh elemen. Termasuk, Polda Jateng yang turut membantu pendekatan terhadap rektor, civitas akademika hingga sekolah agar mereka yang kembali bisa lanjut studinya.
.
Anderson, warga Papua yang saat ini tercatat sebagai pelajar SMA Santo Mikael Semarang,merasa senang bisa kembali belajar di kota Lumpia ini.
.
‘Saya senang sekali bisa kembali di sini, orang orang Semarang baik baik dan menjadikan kami sebagai saudara, sehingga kamipun dapat belajar dengan nyaman,’ ujarnya.
.
"Terbukti yang di Semarang lanjut kuliah, pelajar juga lanjut sekolah. Mereka nyaman dan tetap akan studi sampai selesai," ungkapnya. Pernyataan polisi ini, dibenarkan oleh salah satu siswa asal Papua, Elizabeth Maria Mote atau Eliz. Dia bersekolah di SMK Bagimu Negeriku, Kemijen, Semarang.
.
Eliz mengaku belum sampai ikut pulang ke Papua. Hal itu, lantaran dirinya sempat berkomunikasi dan menanyakan keadaan di Papua lewat sang ibu.
.
"Saya diajak oleh kakak kelas, kata dia di Papua mau memisahkan diri. Papua lagi ramai. Setelah itu saya telepon Mama, kata Mama sudah di Semarang saja fokus studi. Di Papua aman," ungkap Eliz mengulangi perkataan sang ibu.
.
Siswa lainnya, Anderson, yang sudah sempat pulang ke Papua mengaku keadaan di Semarang maupun Papua tak begitu berbeda. Dia harus kembali ke Semarang agar bisa lulus Ujian Nasional.
.
"Sebenarnya waktu di Papua saya sudah sekolah. Tetapi saya komunikasi dengan guru di sini, katanya nomor ujian sudah tidak bisa ditransfer, makanya saya kembali ke sini. Tetapi nanti kalau sudah lulus, saya ingin teruskan kuliah di sini karena sudah tahu kondisi di Papua," ujarnya.
.
Kepulangan 107 warga Papua ke wilayah Jateng disambut baik oleh seluruh elemen. Termasuk, Polda Jateng yang turut membantu pendekatan terhadap rektor, civitas akademika hingga sekolah agar mereka yang kembali bisa lanjut studinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar